Sabtu, 02 Maret 2013

cara Ir.Sukarno memilih BH

Suatu hari di tahun 1956, untuk
pertama kalinya Presiden Sukarno
berkunjung ke Amerika Serikat.
Pada kunjungan pertamanya, ia
merasa mendapat sambutan yang
begitu hangat dari rakyat Amerika.
Di antara sela-sela kunjungannya,
Bung Karno menyempatkan diri
untuk berjalan-jalan, menikmati
kota California.
Sesaat, ia teringat pesan istrinya
yang minta dibelikan kutang, alias
BH, atau bra. Ia pun segera menuju
gerai pakaian dalam diantar Ny.
Johnston, janda raja film Amerika.
Di sudut pakaian dalam wanita,
Bung Karno masih kebingungan
bagaimana memilih kalimat yang
pas untuk tujuannya mencarikan
BH titipan istrinya. Sementara, para
penjaga toko sudah gelisah
menunggu “titah” Bung Karno.
Segera Bung Karno nyeletuk,
“Bolehkah saya lihat salah-satu
songkok daging yang terbuat dari
satin hitam itu?”
Gadis penjaga konter BH pun
mengambilkan beberapa buah.
Entah berpura-pura lupa, atau ada
unsur iseng, yang pasti Bung
Karno menunjukkan lagak
kebingungan untuk menentukan
ukuran. Hingga akhirnya ia
berbisik kepada Ny. Jonston,
“Apakah bisa dikumpulkan ke sini
semua gadis penjual, supaya saya
bisa menentukan ukurannya?
Maka… berpawailah gadis-gadis di
hadapan Bung Karno. Tak
dijelaskan, apakah dalam
berparade mereka juga
diharuskan membusungkan
dadanya? Tapi dengan nada
sopan, Bung Karno memandangi
satu per satu dada para gadis
penjual di toko itu. Komentarnya,
“Tidak, engkau terlalu kecil… O,
engkau kebesaran….” sampai
akhirnya Bung Karno menunjuk
seorang wanita dan berkata,
“Yaa… engkau cocok sekali. Saya
akan mengambil ukuranmu,
please….”
Ternyata, Bung Karno tepat
memilih ukuran BH untuk
istrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar