Sabtu, 02 Maret 2013

Ir.Sukarno dan Oi Tjoe Tat

Apa??? Kamu kan orang Timur?
Apa kamu sudah kehilangan
hormat pada ayahmu, yang
memberi kamu nama itu?
======================================
Soekarno di dalam istana
kepresidenan berkata : “Saya
panggil Mr. Oei untuk diangkat
menjadi Menteri yang akan
membantu Presiden dan Presidium
(Dr. Subandrio, Dr. Leimena, dan
Chaerul Saleh). Bagaimana?” Oei
Tjoe Tat menjawab polos,
“Mengagetkan, tak perah saya
impikan dan inginkan.”
Rupanya Bung Karno tidak
berkenan dengan jawaban itu,
sehingga memberondong Oei
dengan pertanyaan yang
bertujuan menguji loyalitasnya
sebagai kader Partindo,
ketaatannya kepada Presiden
Republik Indonesia dan Pemimpin
Besar Revolusi, dan sebagainya,
dan sebagainya. Oei Tjoe Tat pun
akhirnya menerima baik
pengangkatan itu. Apalagi setelah
Bung Karno dengan suara berat
berkata, “Sayalah yang
menentukan kapan Bangsa,
Negara, dan Revolusi memerlukan
Saudara, bukan Saudara sendiri.”
Terakhir, Oei Tjoe Tat kembali bikin
“perkara” dengan Bung Karno,
ketika ia melontarkan pertanyaan,
“Apakah nanti sebagai Menteri
Republik Indonesia saya sebaiknya
mengganti nama, dan apakah
Presiden berkenan memilihkan
nama baru saya?”
Muka Bung Karno sontak merah,
dan berkata meledak-ledak, “Wat?
Je bent toch een Oosterling? Heb je
gen respect meer voor je vader, die
je die naam heft gegeven…” (Apa?
Kamu kan orang Timur? Apa kamu
sudah kehilangan hormat pada
ayahmu, yang memberi kamu
nama itu?”
Jawaban Bung Karno ditangkap
jelas oleh Oei Tjoe Tat, bahwa
Presiden Sukarno bukan rasialis.
Sepulang dari Bogor dan
menceritakan pengalamannya itu,
istrinya hanya melongo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar