Sabtu, 02 Maret 2013

Derita Ibu Pertiwi

DERITA IBU PERTIWI

oleh Arfiend Tag SeMpurna pada 6 September 2012 pukul 11:09 ·
NEGRI INI PENUH LUDAH CACI MAKI,
TANPA SADAR APA YANG KAU
PERBUAT"
andai IBU PERTIWI mampu
berbicara,
Wahai anak ku, aku lah Ibu pertiwi
mu,
di rahim ini kau di lahirkan, besar
bersama ku. Namun kenapa kau
amat membenci ku, apa salah ku, !
Kenapa engkau malu mempunyai
ibu seperti aku, . !
Aku ibu mu, merindukan cinta mu
wahai anak bangsa ku,
Ibu selalu mencintai mu, hingga
apa pun yang kau butuh kan ku
sediakan.
Tau kah kau anak ku, di masa lalu,
Nenek moyang mu, hidup bahagia
bersama ibu, kami di kenal dengan
tanah surga, semua ibu sediakan,
makanan yang berlimpah dan
Mereka mencintai ibu.
Namun ada apa dengan sekarang.
Kalian membenci ku, . !
Kalian mencaci ku. . !
APA SALAH IBU NAK. . . !
engkau berkata saat ini banyak
anak ku yang lapar, saat ini banyak
anak ku yang menderita,
padahal ibu sudah melimpahkan
semua nya, pulau yang banyak
sungai penuh ikan besar, dan kau
lapar, silahkan cucuk perut ibu ini
dengan sebatang pohon singkong,
dan tanam lah dengan benih padi.
Ketahulah anak ku, kalian lah yang
membuat diri mu menderita, lihat
sungai sungai itu sekarang, penuh
limbah, sampah, dan sebelum nya
kau racun dengan tamak nya.
Hampir tiada ikan yang hidup di
sana.
Coba buka mata mu anak ku, lihat,
lihat tanah ini, tanah kering
kerotang tanpa air, kau tebang
semua pohon dengan nafsu mu,
dan apa yang terjadi sekarang
karna ulah mu sendiri nak,
kau menyalahkan ku, kau
membenci ku sebagai negara mu,
kau melupakan ku.
Ibu terima nak, ibu pula tetap setia,
walau pun muka ibu kau ludahi
dengan cacian mu di kala kau
lapar. .!
Maafkan aku anak ku.
ada apa lagi anak ku yang
bimbang.
Kenapa, ?
Kau berteriak membenci ibu, karna
pemimpin mu, kau membenci ku,
karna kebiadapan pemimpin
mu, ,mereka korupsi, mereka
menjual periasan emas permata
ibu, mereka tak mendengar mu,
apa lagi nak kesalahan ibu, ibu
sudah wariskan semua kekaya'an
ibu kepada mu, ibu wariskan
tanah penuh emas dan permata,
dan ibu menciptakan budaya agar
kau bahagia,
ibu bebas kan kau "memilih
pemimpin" mu sendiri agar kau
tak menyalahkan ibu lagi.
Namun apa yang kau lakukan nak,
kau menghianati ibu, kau pilih
pemimpin2 mu baik daerah, pusat
serta DPR, karna uang, liat lah yang
kau pilih itu.
Gara-gara uang kau gadai diri ku
nak, ibu mu sendiri, lihat lah
periasan ibu ini, di jual pemimpin
mu kepada asing, lihat lah harga
diri ibu ini, kau injak-injak dengan
keserakahan mu. Hingga ibu saat
ini tak punya apa-apa lagi kau hina
hina anak ku.
sadar lah anak ku, sadar lah,
semua ini atas tingkah laku mu
sendiri,
kau yang tidak amanah memilih
pemimpin, akan mendapatkan
pemimpin yang tidak amanah pula
anak ku.
hingga saat ini pun kau membenci
ku, mencaci ku, atas kesalahan mu
sendiri.
kau puja negara asing, namun kau
caci ibu pertiwi mu sendiri.
Aku pasrah anak ku, walau pun
pait, ketika diri ku tak punya apa2
lagi dan tak berdaya, karnah ulah
mu sendiri,
Ketahuilah anak ku, di ibu pertiwi
ini kau bisa beli BBM termurah di
Asean dan biaya hidup termurah di
Asean.
Penuh budaya yang banyak di
kagumi bangsa lain, namun
kenapa kau malu budaya ibu mu
ini,., kau katakan kampungan, kau
caci ibu ini nak,
akan ku telan ludah cacian mu, bak
madu. Dan ku tetap melipahkan
negri ini dengan berkah, hinga
orang asing pun menyebut ku
negri impian.
Hingga saat ini, aku menanti mu,
anak ku, aku rindu peluk hangat
mu, dan memuji ku, dalam tangis
bahagia.
Ayo sadar lah anak ku, bangkit lah
bersama ku ibu pertiwi mu,
hargai semua pemberian ibu, dan
jaga lah amanah ibu mu ini, hingga
nanti kau pasti akan sejatra dan
bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar