Sabtu, 02 Maret 2013

Rayuan Maut Ir.Sukarno

"Lak, tahukah engkau bakal istriku
kelak? ...orangnya tidak jauh dari
sini, kau ingin tau?
boleh..Orangnya dekat sini kau
tak usah beranjak, karena
orangnya ada di sebelahku"
(Soekarno kepada Utari
Tjokroaminoto, istri pertamanya)
"Aku kembali ke Bandung..dan
kepada tjintaku yang
sesungguhnya."
(Soekarno kepada Inggit Garnasih,
istri kedua)
"Engkau menjadi terang dimataku.
Kau yang akan memungkinkan aku
melanjutkan perdjuanganku yang
maha dahsyat."
("rayuan yang mematikan", kenang
Fatmawati di kemudian hari - istri
ketiga)
"Tien, I can't work without you.
Meski kamu istri kedua (setelah
Fatmawati-red), kamu tetap istri
saya yang sah. Biarpun kamu tidak
tinggal di Istana Negara, kamu
tetap mejadi ratu. Kamu akan
menjadi ratu yang tidak
bermahkota di Istana Bogor."
(saat meminta Hartini menjadi
istrinya - yang keempat)
"Aku mencintai kamu, aku ingin
kau membalas cintaku....seka rang
juga saya minta kepastian darimu
ya atau tidak"
(kepda Kartini Manoppo - istri
kelima)
"Kalau aku mati, kuburlah aku di
bawah pohon yang rindang. Aku
mempunyai istri yang aku cintai
dengan segenap jiwaku. Namanya
Ratna Sari Dewi. Kalau ia
meninggal kuburlah ia dalam
kuburku. Aku menghendaki ia
selalu bersama aku."
(kepada Naoko Nemoto yang kelak
berganti nama menjadi Ratna Sari
Dewi - yang keenam. Pernyataan
ini membuat geger rakyat
Indonesia masa itu)
Yatie adiku wong aju,
Iki lho alrodji sing berkarat kae.
Kuliknakna nganggo, mengko
sawise sasasi rak weruh endi sing
kok pilih: sing ireng, apa sing dek
mau kae, apa sing karo karone?
Dus; mengko sesasi engkas matura
aku. (dadi senadjan karo karone
kok senengi, aku ja seneng wae).
Masa ora aku seneng! Lha wong
sing mundhut wanodja palenging
atiku kok! Adja maneh sakados
alrodji, lha mbok apa apa ja bakal
tak wenehke
(surat kepada istrinya yang
ketujuh - Haryati)
Yury,
I came to you today,
but were out (to Wisma School)
I came only to say "I love you"
Yours,
Soekarno
(kepada Yurike Sanger, yang saat
itu masih berstatus pelajar SMA -
istri kedelapan)
Dear dik Heldy,
I am sending you some dollars,
Miss Dior, Diorissimo, Diorama
of course also my love,
Mas
(kepada Heldy Jafar, istri
kesembilan - saat itu kekuasaan
Soekarno mulai pudar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar